BujangAdau – Pemerintah Kota
Pontianak Khususnya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar
rapat dan koordinasi penampilan pagelaran seni budaya multi etnis 2019
bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Disdikbud Kota Pontianak. Senin, (2/9).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh puluhan perwakilan etnis yang ada di
Pontianak.
Pagelaran seni
budaya multi etnis akan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan event
olahraga Pontianak International Dragon
Boat dan Khatulistiwa Run 2019. Kedua kegiatan ini akan di sinergikan dalam
rangka memeriahkan hari tanpa bayangan atau kulminasi matahari yang berlangsung
pada tanggal 20-23 September nantinya.
Rendrayani,
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak
menyatakan bahwa tujuan dari akan dilaksanakannya kegiatan ini ialah untuk
menunjukan bahwa Pontianak ialah miniaturnya Indonesia.
“Tujuan dari
kegiatan ini ialah untuk menunjukkan bahwa Pontianak ini bukan hanya Cidayu
(Cina, Dayak, Melayu-red) tapi ada 22 suku yang ada di Kota Pontianak, kita
ingin tampilkan Indonesia nya yang di Pontianak,”
“Tujuan lainnya
selain untuk menyemarakkan kulminasi matahari dan International Dragon Boat kita juga ingin menjalin adat dan budaya
yang ada di Kota Pontianak sehingga kerukunan antar suku dan etnis ini lebih
utuh,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia
menyatakan komitmen Disdikbud Kota Pontianak dalam pelaksanaan event serupa
kedepannya.
“Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, kami berkomitmen akan melanjutkan penampilan multi
etnis ini dan kami sangat bersyukur dari bapak Walikota sangat support kegiatan seperti ini,” tambahnya
Ia juga
menambahkan harapannya untuk terselenggaranya kegiatan ini nantinya.
“Kita
mengharapkan seluruh warga Pontianak dan mancanegara bisa mengenal seni dan budaya
yang ada di Pontianak yang sifatnya Indonesia, tapi dikenal di Kota Pontianak.
Karena kalau kita melihat secara langsung akan terasa semangat Indonesianya,”
tuturnya.
Hal serupa
diungkapkan Yansen, Direktur Utama Sporta Indonesia sebagai penyelenggara
pelaksanaan International Dragon Boat dan
Khatulistiwa Run 2019. Menurutnya, sinergi bersama kegiatan semacam ini
sangat baik dilakukan guna menunjukkan toleransi dan keberagaman yang ada.
“Kegiatan
seperti ini sangat baik dilakukan, mengingat Indonesia ini beragam sehingga
kita dapat menunjukkan keberagaman dan juga saling hidup berdampingan dan
toleransi,” pungkasnya
Wah, ada 22 suku ya ternyata di Pontianak. Bagus juga nih untuk memperkenalkan suku-suku itu ke masyarakat luas. Bisa aja ada warga Pontianak sendiri yang gak tau kalau suku di Pontianak ada sebanyak itu.
BalasHapusIni maksudnya suku-suku dari seluruh Indonesia yang juga menetap di Pontianak loh kak
HapusPasti keren banget ini acaranya, jadi pengen ikutan..
BalasHapusSemoga sukses ya eventnya, salam cinta untuk Kota Pontianak
Duhdududuh, makasih loh kak
HapusPontianak keren, semoga warganya selalu hidup berdampingan dan dlm ligkup semboyan negara kita. menginspirasi kak
BalasHapusTerimakasih kakak
Hapusaku selalu penasaran gimana rasanya ada hari tanpa bayangan, ternyata ada seni kebudayaan yang digelar juga, multietnis lagi
BalasHapusGihh, sini ke Pontianak kak. Acaranya tanggal 20-23 September loh masih ada waktu buat nabung
HapusCidayu (Cina, Dayak, Melayu... Saat ini lambang Tanah Khatulistiwa Mayoritasnya karena tetap rukun dan damai..
BalasHapusPemkot lagi pengen ubah dogma itu loh bang, pengen nya Pontianak jadi miniatur indoIndon sekarang
HapusKeren banget acaranya, memadukan banyak budaya dari satu daerah. Pengen deh liat lombanya juga. Semoga suatu saat nanti yah.
BalasHapusAku tungguin di Pontianak kak
HapusPenasaran dengan festival dragon boat di Pontianak. Semoga suatu hari bisa lihat langsung ke sana. Dan semoga keberagaman dan budaya Indonesia terus terjaga ya
BalasHapusAyo kak ke Pontianak...
Hapus