Buku Sejarah - Cerita Pendek

Buku Sejarah - Cerita Pendek

Aldi dan Azmi adalah dua sahabat yang sangat dekat. Mereka sudah saling kenal dari Sekolah Dasar dan selalu masuk di sekolah yang sama hingga Sekolah Menengah Atas. Suatu hari, Aldi dan Azmi mendapat tugas dari guru mereka untuk membuat cerpen menganai Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Mendengar tugas tersebut Aldi dan Azmi sedikit bingung karena masih belum terlalu familiar tentang Perang Dunia, tetapi mereka juga cukup tertarik untuk mempelajari tentang Perang Dunia.

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, Aldi dan Azmi pulang bersama dengan berjalan kaki. Sepanjang jalan mereka berbincang-bincang dan berencana untuk mengerjakan tugas cerpen tersebut bersama-sama. Azmi mencetuskan ide untuk mengerjakan tugas bersama di rumahnya saat akhir pekan nanti dan Aldi pun menyetujuinya.

Akhir pekan pun akhirnya tiba dan Aldi sudah sampai di rumah Azmi. Mereka langsung mencari bahan-bahan untuk referensi cerpen mereka melalui buku dan internet. Lalu Azmi teringat bahwa ia pernah melihat buku sejarah tentang Perang Dunia milik kakeknya. Azmi meminta Aldi untuk membantunya mencari buku tersebut di gudang rumahnya. Setelah mencari cukup lama di gudang, azmi akhirnya menemukan buku tersebut ditumpukan buku-buku lama yang sudah tidak terpakai.

Azmi kemudian membersihkan buku tersebut lalu membawa ke kamarnya bersama Aldi. Setelah dilihat-lihat, buku tersebut berjudul Pandangan Perang. Azmi membuka buku tersebut dan melihat isinya. Buku itu berisi sejarah tentang Perang Dunia I dan II yang dilengkapi oleh gambar-gambar. Karena penasaran, Aldi juga ikut melihat isi buku milik Azmi lalu membacanya dari halaman awal. 

Tiba-tiba saat Aldi membacakan halaman awal buku, keadaan di sekelilingnya langsung berubah. Aldi dan Azmi berpindah ke tempat yang persis seperti gambar di halaman pertama buku Pandangan Perang. Padahal, awalnya mereka berdua masih berada di kamar Azmi. Mereka juga sadar bahwa baju mereka juga berubah seperti baju orang Eropa di awal tahun 1900an. 

Aldi kemudian membuka kembalai halaman pertama buku Pandangan Perang, lalu dia menyadari bahwa dirinya dan Azmi kembali ke tahun 1914 di Eropa. Tepatnya, mereka kembali ke waktu dimana Franz Ferdinand yang merupakan seorang putra mahkota Austria-Hongaria akan dibunuh oleh seorang nasionalis dari Serbia. Aldi dan Azmi masih sangat bingung bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi. Aldi berasumsi bahwa mereka bisa kembali ke masa lalu karena telah membaca buku Pandangan Perang dan setiap halaman yang dibaca maka ceritanya akan berlanjut. 

***

Tak lama setelah mereka berbincang-bincang, terdengarlah suara tembakan yang tidak jauh dari lokasi mereka. Rupanya benar, pangeran Franz Ferdinand telah ditembak dan tewas ditempat. Tak lama setelah kematian pangeran Franz Ferdinant, Austria-Hungaria memberikan ultimatum kepada Serbia untuk menyerahkan pelaku penembakan. Tetapi Serbia menolak dan dimulailah Perang Dunia ke I dengan terbaginya dua kubu, yaini kubu sekutu yang terdiri dari Prancis, Inggris, Rusia, dan Serbia lalu kubu sentral yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Utsmaniyah.

Aldi melanjutkan membaca buku Pandangan Perang. Isi yang dibacanya menjelaskan bahwa banyak perang yang sudah terjadi dan banyak pula korban yang sudah berjatuhan, baik itu warga sipil maupun tentara. Salah satu perang yang paling parah adalah perang parit, yaitu perang antara tentara Jerman melawan tentara Prancis yang dibatasi oleh parit untuk berlindung. Saat membaca bagian perang parit, tiba-tiba Aldi dan Azmi berpindah ke Perancis tepatnya di daerah terjadinya perang parit. Walaupun mereka berdiri di ruang terbuka tetapi tidak ada satupun orang yang menyadari keberadaan mereka seakan-akan mereka tembus pandang. Aldi dan Azmi menyaksikan betapa parah berlangsungnya perang parit. Ada ribuan korban yang berjatuhan tetapi perang tidak berhenti hingga salah satu pihak menyerah. 

Setelah beberapa tahun berperang pihak Jerman akhirnya mengaku kalah. Tepatnnya, Jerman menyerah pada tanggal 11 November 1918. Jerman mengaku kalah karena sudah kehabisan persediaan untuk perang dan adanya permasalahan revolusi di negaranya sendiri. 

Aldi melanjutkan bacaannya hingga ke Perang Dunia II. Perang Dunia II tidak kalah parahnya dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II sendiri terjadi karena kubu poros yaitu Jerman, Italia, dan Jepang ingin menguasai dunia. 

Aldi dan Azmi tiba di Perancis. Di sana mereka melihat bahwa tentara Jerman berhasil mengalahkan dan menguasai Perancis. Aldi dan Azmi melihat bahwa taktik yang digunakan Jerman untuk melawan Perancis kali ini berbeda dan lebih efektif. Setelah itu, Jerman kembali melakuakan penyerangannya terhadap Inggris melalui serangan udara. 

***

Aldi melanjutkan kembali bacaannya, dan kali ini mereka berpindah ke Uni Soviet. Jerman kali ini hendak melakukan penyerangan untuk mendapatkan Uni Soviet. Mereka mengerahkan segala macam pasukan dan kendaraan berat seperti tank. Namun rencana Jerman tergagalkan karena datangnya musim dingin sehingga oli di dalam tank membeku yang mengakibatkan tank tentara Jerman tidak bisa berfungsi. Uni Soviet mengambil kesempatan ini untuk memukul balik Jerman dan usaha mereka berhasil. 

Setelah menang melawan Jerman, Uni Soviet berbalik menyerang Jerman. Mereka mencoba untuk melawan balik Jerman dan rencana mereka cukup berhasil. Di sisi lain, tentara Amerika juga mencoba mengalahkan tentara Jerman dan mereka juga sukses melakukannya. Karena diserang dari kedua arah, Jerman akhirnya mengakui kekalahannya dan menyerah. 

Setelah membaca bagian akhir, Aldi dan Azmi tiba-tiba kembali ke kamar Azmi. Mereka masih tidak percaya dengan apa yang sudah dialami mereka. Tetapi berkat buku itu pula mereka menjadi lebih paham tentang Perang Dunia ke I dan ke II. Aldi dan Azmi mulai menulis cerepen mereka berdasarkan apa yang telah mereka alami tadi. Lalu setelah dikumpulkan nilai mereka yang paling tinggi karena cerpen merekalah yang paling akurat.

Pesan moral: dibanding keuntungannya, perang lebih banyak membawa dampak negatif. Mulai dari korban jiwa yang berjatuhan hingga membuat sengsara suatu negara. 

Ditulis oleh : Rizqky Adhitama (XI IPS 1) SMAN 1 Pontianak

Proyek MID Semester Sejarah Minat Materi PD 1 dan PD 2

Tidak ada komentar