Shockbreaker Motor Honda |
Bujangadau - Sepeda motor menjadi kendaraan yang sangat diperlukan oleh semua orang diera yang semakin berkembang ini. Mobilitas pekerjaan dan lain sebagainya mewajibkan kita untuk dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain dalam waktu atau tempo sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu, sepeda motor sangat membantu dalam mencapai tujuan tersebut.
Honda menjadi sepeda motor yang paling banyak digunakan oleh masyarak Indonesia. Kualitas merk Honda unggul dalam persaingan persepedamotoran karena cocok digunakan oleh semua latar belakang usia. Keunggulan sepeda motor Honda juga terlihat dari totalitas dalam bentuk dan performa semua jenis sepeda motor yang ada. Tidak kalah penting, harga jual kembali juga tinggi sehingga tidak ada ruginya memakai sepeda motor Honda.
Merawat sepeda motor yang kita miliki harus rutin dilakukan, tentu agar performa yang sudah baik tidak menurun tentunya. Salah satu yang harus diperhatikan ialah shockbreker. Berikut ini, lima langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga shockbreaker agar sepeda motor tetap optimal
Selain untuk meredam guncangan atau getaran terutama saat melewati jalan tidak rata atau rusak, shockbreaker juga berfungsi untuk memberi kenyamanan dan kestabilan saat berkendara.
Banyak faktor yang menyebabkan komponen peredam kejut tersebut cepat rusak, diantaranya karena motor terlalu sering melintasi jalan rusak atau terlalu sering membawa beban berlebih. Ketika shockbreaker bocor atau rusak, kenyaman dan kestabilan berkendara dapat terganggu.
Nah, berikut cara sederhana menjaga Shockbreaker supaya tetap optimal :
1. Rutin Dibersihkan
Kotoran yang menempel pada area kerja Shockbreaker bisa membuat seal / karet dan piston rusak. Kerusakan pada bagian ini bisa membuat oli suspensi bocor.
Efek pertama yang ditimbulkan akibat kebocoran oli akan mengurangi tingkat kenyamanan berkendara. Dan efek terparahnya adalah bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan.
2. Jangan Ngebut di Jalan Yang Tidak Rata
Sebisa mungkin turunkan kecepatan sepeda motor saat melintasi jalan yang tak rata dan hindari jalan berlubang. Jika terpaksa harus melintasi jalan tersebut, berkendaralah dengan kecepatan rendah atau pelan.
Melintasi jalan tak rata atau rusak dalam kecepatan tinggi akan membuat beban kerja shockbreaker semakin berat dan membuatnya cepat rusak.
3. Hindari Penggunaan Aksesoris Tak Resmi
Penggunaan aksesoris yang tak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shockbreaker, seperti pemasangan adaptor atau peninggi.
Penambahan aksesoris tersebut akan berdampak pada fungsi collar yang tidak bekerja maksimal. Selain itu, shockbreaker akan mudah rusak.
4. Hindari Membawa Beban Berlebih
Jangan paksakan motor membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan pabrikan, karena akan membuat shockbreaker bekerja melebihi kapasitasnya.
Jika hal itu sering terjadi, bisa dipastikan komponen shockbreaker akan cepat aus sehingga kinerjanya akan menurun. Kemungkinan terparahnya adalah rod comp bengkok. Kalau itu terjadi, motor tidak akan nyaman untuk dikendarai.
5. Lakukan Penggantian Oli Secara Rutin
Jangan terpaku oleh tampilan shockbreaker yang terlihat bersih dan mulus. Karena di dalam shockbreaker terdapat oli yang berfungsi menyerap getaran kerja shockbreaker.
Seiring usia pakai sepeda motor, volume dan kualitas oli shockbreaker akan berkurang dan akan membuat kinerjanya tak maksimal. Karena itu, lakukan penggantian oli setidaknya setiap 15,000 km.
Perlu diperhatikan, lakukan penggantian oli pada shockbreker agar hasil dan kinerjanya seimbang.
Jangan lupa pula yaa untuk melakukan perawatan berkala sepeda motor di bengkel AHASS terdekat. Pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh mekanik andal dan berpengalaman akan menjaga kondisi sepeda motor dan seluruh komponennya tetap dalam kondisi prima.
Sampai disini dulu artikel kali ini, sampai bertemu pada artikel menarik dan bermanfaat dari Bujangadau.net selanjutnya.
Tidak ada komentar