Situasi Peperangan - Cerita Pendek |
Saat pertama kali kubuka mataku,
kulihat kesedihan menyelimuti orang-orang di sekelilingku. Aku heran. Aku
bertanya-tanya di dalam hatiku.
"Ada apa ini?" Layaknya orang mabuk
yang tidak tahu ada dimana dan bersama siapa, aku berusaha untuk sadar dari
tidurku. Tangisan menggema di setiap sisi jalanan dan banyak bangunan hancur
serta kabut tebal yang menyelimuti kota ini. Rintik hujan pun menetes. Aku
paksakan tubuhku untuk segera bangun, berdiri dan segera pulang ke rumahku.
Aku tidak tahu apa yang telah
terjadi. Saat hendak berdiri, kepalaku masih saja terasa sakit. Aku pun mencoba
menghelai rambutku yang panjang ini, dan saat itu pula aku merasakan seperti
ada cairan di belakang kepalaku. Dan ya, cairan itu adalah darah. Kepalaku
berdarah. Kucoba berdiri dan melangkah perlahan. Dengan mata yang sayup dan
pandanganku yang kabur, terdengar jelas tangisan anak-anak memanggil
orangtuanya.
Aku merasa tubuhku tidak kuat lagi
untuk berdiri. Aku segera mencari tempat untuk duduk dan bersandar. Ya, di
bawah pohon yang rindang itu aku pikir aku bisa duduk dan bersandar di
bawahnya. Kira-kira 5 menit kemudian, ada sosok pria dewasa menghampiriku.
Disekujur tubuhnya penuh dengan luka. Ia pun mencoba mengajakku berbicara.
Aku lantas bertanya kepada pria itu,
"Sebenarnya apa yang telah terjadi?" Pria itu menjawab
"Peperangan yang dahsyat dan memakan banyak korban.
"Aku lantas berbicara di dalam
hatiku, "Perang?? Bukankah tadi aku sedang....." Dan ya, aku
mengingatnya. Sebelumnya, aku bersama ibuku akan pergi ke toko kue untuk
merayakan ulang tahunku. Dan sekarang?? Dimana ibuku? Pria itu melanjutkan bercerita.
Saat peperangan terjadi, pria itu sempat bersembunyi di sebuah gubuk yang ada
di tepi jalan ini.
Pria itu bersembunyi bersama istri
dan kedua anaknya. Tapi sayang, mereka tertangkap. Istri dan kedua anaknya
ditarik dan dipukuli hingga tidak sadarkan diri. Saat pria itu ingin
menyelamatkan istri dan kedua anaknya, ketiganya malah ditembak dengan kejinya.
Pria itu untung masih selamat. Walau tubuhnya penuh dengan luka karena
dipukuli, dia masih bisa kabur dan menyelamatkan dirinya. Penyesalan terlihat
di wajahnya.
Dia berpikir seharusnya dia tidak
meninggalkan istri dan anaknya. Dia menyalahkan dirinya sendiri. Mendengar
cerita pria itu, air mataku menetes. Aku teringat ibuku. Di dunia ini aku hanya
tinggal bersama ibuku. Setelah ayahku tiada saat umurku masih 3 tahun, ibu yang
merawat dan membesarkanku. Aku beranjak dari dudukku. Aku memaksakan diriku
untuk berdiri dan mencari keberadaan ibuku.
"Ibuuuuuu...." Aku
berteriak sekencang-kencangnya agar ibuku bisa mendengar suaraku dan agar aku
dapat segera menemui ibuku. Rintik hujan yang semakin deras membuatku harus
segera mencari tempat berteduh. Entah kenapa hatiku merasa berat meninggalkan
jalanan ini. Hingga akhirnya kutemukan sosok wanita yang sedang terbaring lemah
di semak-semak di tepi jalanan ini. Aku mulai mendekatinya. Aku terkejut.
Ternyata dia adalah ibuku.
"Ibu, ini ibu?" Dan syukurnya ibuku masih sadarkan diri. Aku pun
bergelinang air mata. Melihat kondisi ibuku yang lemah, aku segera mencari
bantuan.
"Tolonggg.... tolongg".
Dengan bercucuran keringat aku coba mengangkat ibuku dan mencari bantuan.
Syukurlah.... ada petugas medis ternyata di seberang jalan sana. Aku lalu
memanggil petugas medis itu dan ibuku berhasil dibawa ke rumah sakit. Aku
menghela nafas dalam-dalam.
Lega rasanya ibuku dapat segera
ditangani. Di rumah sakit, aku melihat berita yang disiarkan di televisi. Aku
baru tau ternyata ini adalah perang dunia 2. Hampir 1 jam lebih aku menunggu,
aku lalu dikabari oleh perawat yang merawat ibuku bahwa ibuku baik-baik saja.
Aku lega mendengar itu. Kata perawat, ibuku sudah boleh pulang besok.
Perawat yang melihat kepalaku
terluka, menawarkanku untuk segera diperiksa. Kepalaku diberi perban dan aku
diberi resep obat. Keesokan harinya, saat ibu bisa keluar dari rumah sakit,
kami segera mencari tempat pengungsian. Setelah berjalan beberapa meter, kami
menemukan tempat pengungsian itu. Kami baik-baik saja dan aman disana.
Sekarang, aku akan menceritakan sedikit kisah tentang perang dunia, yah
hitung-hitung mengisi kebosananku hehe. Semoga bermanfaat ya...
Pertama, aku akan memberi tahu apa
itu perang dunia. Perang dunia adalah suatu perang yang berskala besar dan
melibatkan sebagian besar negara dunia yang jangkauannya antar benua hingga
persekutuan militer. Perang dunia telah menimbulkan banyak kerugian dan
perubahan era menuju Globalisasi. Sampai saat ini telah terjadi 2 perang dunia
yaitu Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Nah, Perang Dunia I berlangsung
selama empat tahun dan berakhir pada 1918. Dalam perang ini, banyak peralatan
perang modern, seperti persenjataan dan mesin perang yang kuat digunakan. Tidak
hanya di daratan, perang juga berlangsung di lautan dan udara. Uniknya, pada
perayaan Natal 1914, Perang Dunia I sempat "istirahat" selama satu
hingga dua hari.
Penyebab Perang Dunia I meletus
adalah tewasnya Archduke Franz Ferdinand, putera Raja Austria. Sang pangeran
tewas terbunuh oleh nasionalis Yugoslavia bernama Gavrilo Princip pada 28 Juni
1914. Gavrilo Princip merencanakan pembunuhan atas Archduke Franz Ferdinand,
saat dia sedang berada dalam kunjungan militer ke Bosnia. Princip ingin
menyatukan masyarakat Yugoslavia dan melepaskan diri dari Pemerintah Austria.
Peristiwa ini kemudian menyulut
perang antara Austria-Hungaria dengan Serbia. Perang ini kemudian menyebabkan
beberapa negara di Eropa ikut dalam pertempuran dan membentuk aliansi. Pada
awalnya, Amerika Serikat memilih untuk netral saat Perang Dunia I meletus.
Namun, agresi Jerman yang menenggelamkan kapal laut Inggris RMS Lustania
membuat Amerika bergabung pada Blok Sekutu. RSM Lustania yang membawa ratusan
warga Amerika ditenggelamkan oleh Jerman pada 7 Mei 1915.
Walaupun Rusia memilih mundur dari
peperangan akibat Revolusi Buruh, tetap saja kekuatan Blok Sekutu mampu
menaklukkan negara-negara Blok Sentral. Satu persatu negara Blok Sentral
dipukul mundur oleh Blok Sekutu. Perang Dunia I berakhir empat tahun setelah
pertama kali meletus, tepatnya pada 11 November 1918. Blok Sekutu berhasil
memaksa Jerman untuk menandatangani perjanjian genjatan senjata. Secara resmi
Perang Dunia I berakhir saat Jerman menandatangani Perjanjian Versailles
bersama dengan Inggris, Prancis, dan Rusia pada 28 Juni 1919.
Sebanyak 850.000 tentara menjadi
korban Perang Dunia I. Mereka meninggal akibat luka atau penyakit yang
disebabkan oleh perang tersebut. Sekitar 13 juta rakyat sipil meninggal akibat
kelaparan, penyakit, hingga agresi militer yang disebabkan oleh Perang Dunia I.
Walaupun perjanjian damai telah ditandatangani, sayangnya 21 tahun kemudian
perang kembali meletus. Perang Dunia II terjadi akibat invasi Jerman terhadap
Polandia pada 1939.
Selanjutnya Perang dunia 2. Perang
ini dimulai pada 1 September 1939, saat Jerman menyerang sisi barat Polandia dan
menewaskan 60 juta orang. Saat itu Jerman dipimpin oleh Adolf Hitler. Serangan
tersebut memicu pernyataan perang Inggris dan Perancis terhadap Jerman. Dua
hari setelahnya, Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Hal ini kemudian
menjadi penyebab Perang Dunia II dimulai. Setahun setelahnya, bersama Uni
Soviet, Jerman berhasil menduduki Polandia secara keseluruhan.
Namun aliansi Uni Soviet dan Jerman
tidak berlangsung lama. Pada Juni 1941, Jerman justru mengkhianati Uni Soviet
dengan menginvasi daerah barat Uni Soviet. Serangan ini menyebabkan Uni Soviet
berbalik menyerang Jerman dengan bergabung dengan blok sekutu. Perang Dunia II
merupakan perang antara 2 kelompok negara yaitu blok sekutu dan blok poros.
Blok sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, Tiongkok, dan Amerika
Serikat. Sedangkan blok poros terdiri dari Jerman, Jepang, dan Italia.
Keterlibatan Amerika Serikat dimulai
tahun 1941. Awalnya, Amerika memilih untuk menjadi pihak yang netral. Namun
pada 8 Desember 1941, Jepang melakukan serangan mendadak di pangkalan udara
Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Walaupun terbagi dua, beberapa negara
memilih menjadi pihak netral dalam Perang Dunia II. Spanyol, Swedia, dan Swiss
memilih menjadi pihak netral dibandingkan bergabung dengan salah satu blok.
Perang Dunia II berlangsung lebih lama dari Perang Dunia I yaitu selama enam tahun
lamanya. Pada tahun 1945, Blok Poros mulai terpukul mundur oleh kekuatan
negara-negara Blok Sekutu. Setahun sebelumnya, tentara Blok Sekutu dari Inggris
berusaha membebaskan Perancis dari cengkraman Nazi.
Ditahun 1944, kekuatan negara-negara
Blok Poros memang mengalami kemunduran yang membuat mereka semakin melemah.
Pada tanggal 8 Mei 1945, Jerman berhasil ditaklukkan oleh tentara sekutu dan
menyatakan menyerah. Kekalahan Jerman memicu kekalahan anggota blok poros
lainnya. Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki
pada awal Agustus 1945. Peristiwa tersebut membuat Jepang menyerah pada tanggal
15 Agustus 1945. Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Blok Poros.
Dari perang dunia 1 dan 2, pelajaran
yang dapat kita petik yaitu jika ada suatu konflik yang sedang terjadi, ada
cara lain untuk mengatasinya selain dengan peperangan. Cara itu adalah dengan
menghadirkan pihak ketiga atau disebut dengan mediasi. Dalam setiap usaha
mediasi, kita membutuhkan mediator atau pihak netral yang bisa menengahi kedua
belah pihak yang berkonflik. Mediator haruslah bersikap terbuka, tidak
sewenang-wenang, dan mengambil keputusan yang menguntungkan kedua pihak.
Menyelesaikan konflik haruslah
dengan kepala dingin dan bisa menjadi pendengar yang baik agar dapat ditemukan
titik terang sebagai jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Aku harap
cerita yang aku bagikan bisa menjadi ilmu buat kalian ya. Yah aku harap tidak
ada lagi perang dunia. Walaupun ada isu-isu bahwa Perang Dunia III akan terjadi.
Seperti yang dikatakan Albert Einstein, "Aku tidak tahu senjata apa yang akan digunakan dalam Perang Dunia III, tetapi Perang Dunia IV akan menggunakan tongkat dan batu." Aku harap dunia akan tetap baik-baik saja. Seru juga yah bercerita begini. Oh iya.. aku masih di tempat pengungsian nih. Sudah dulu ya, ibu memanggilku.
Ditulis oleh : Indah Riyani (XI IPS 1) SMAN 1 Pontianak
Proyek MID Semester Sejarah Minat Materi PD 1 dan PD 2
Tidak ada komentar