Solusi Pendukung Kecakapan Digital Indonesia

 

Solusi Pendukung Kecakapan Digital Indonesia - Menjadi negara yang luas dengan penuh keanekaragaman seperti suku, agama dan budaya menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Berbagai hal menarik dapat dinikmati dan menjadi ciri khas masyarakat yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Oleh karenanya, isu tentang keragaman dan kesatuan menjadi tanggung jawab bersama yang harus dilakukan dimanapun dan kapanpun.

Seiring dengan perkembangan zaman yang tiada henti menyebabkan perubahan yang signifikan pula dalam kehidupan. Kini, berbagai aspek dalam hidup lekat dengan pemanfaatan teknologi. Mulai dari memesan makanan, layanan dan jasa hingga pemenuhan informasi disokong oleh teknologi yang memberikan kemudahan dan terasa lebih praktis.

Terlebih dengan hadirnya media sosial yang mewarnai keseharian saat ini, semua orang dapat dengan mudah membuat atau memproduksi hingga menyebarkan berbagai informasi hanya dengan hitungan detik dari media yang mereka miliki.

Perkembangan zaman khususnya dalam hal pemanfaatan media sosial harus disikapi dengan sebaik-baiknya. Tidak dapat dipungkiri, walaupun memiliki jutaan dampak positif namun potensi terjadinya dampak negatif yang mengganggu ketertiban dan keamanan juga sama besarnya.

Disebabkan oleh berbagai hal yang dilakukan melalui layar maya, berbagai peristiwa seperti hoax, cyber bullying hingga pelecehan dapat terjadi. Belum lagi penggunaan media sosial secara tidak bijak yang bahkan dapat menyebabkan kerusuhan bernada suku, ras, hingga agama serta golongan tertentu.

Berbagai peristiwa diatas menjadi tantangan masa kini dan mendatang khususnya bagi masyarakat Indonesia. Terlebih, jumlah pengguna internet yang terus mengalami perkembangan setiap waktunya. Data APJII pada tahun 2019 menjelaskan bahwa telah ada sebanyak 196,7 juta masyarakat yang menjadi pengguna internet. Angka ini bahkan semakin meningkat pada tahun 2022 yang mana jumlah pengguna telah sampai pada angka 204,7 juta.

Jumlah pengguna internet yang banyak seharusnya turut diimbangi dengan pemahaman yang baik. Berkaca pada kejadian pada 2020 lalu dimana laporan Digital Civility Index (DCI) menyebutkan bahwa tingkat kesopanan netizen Indonesia berada pada posisi 76 dan dikategorikan sebagai netizen terburuk di se-Asia Tenggara karena tingginya hoax, ujaran kebencian hingga diskriminasi seharusnya menjadi pelajaran bersama. Oleh karenanya, cakap digital harus digaungkan sebagai ikhtiar memperbaiki yang telah lalu serta mencegah tantangan seperti perpecahan dalam lingkup masyarakat, berbangsa hingga bernegara dimasa mendatang.

Memahami Tentang Cakap Digital


Cakap digital merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan peranti lunak sistem operasi digital melalui berbagai platform serta memahami tentang dampak serta resiko yang dapat ditimbulkan. Dewasa ini, kemampuan tersebut menjadi penting seiring dengan rendahnya literasi digital masyarakat yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Ikhtiar dalam menciptakan masyarakat yang cakap digital menjadi konsen pemerintah sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan melalui program ini, target 12,4 juta masyarakat Indonesia dari 34 provinsi dan 514 kabupaten kota dapat terfasilitasi pemahaman melalui empat pilar utama meliputi etis bermedia digital, aman bermedia digital, cakap bermedia digital serta budaya bermedia digital yang dikemas dalam berbagai kelas dan pelatihan.

Melalui cakap digital diharapkan dapat menjadi cara dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman dimulai dari ranah maya yang kita miliki dan manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi Pendukung Kecakapan Digital beserta Contohnya

Pemanfaatan internet saat ini menjadi kebutuhan yang tidak dapat dielakkan lagi. Demi mendapatkan akses internet, banyak dari kita yang bahkan rela menggunakan akses wifi gratis tanpa mengetahui dampak atau bahaya yang dapat ditimbulkan. Faktanya, hal ini tinggi resiko karena dapat menyebabkan kebobolan data yang tentunya akan merugikan penggunanya.

Dari pada menggunakan wifi gratis, ada baiknya untuk memanfaatkan akses dan jaringan wifi rumah yang terjamin keamanannya. Adapun wifi rumah yang memiliki kualitas unggulan serta digunakan oleh banyak masyarakat Indonesia ialah IndiHome dari Telkom Group tentunya.

Dalam rangka menciptakan masyarakat yang cakap digital, pembangunan infrastuktur dalam rangka menghadirkan layanan konektivitas dengan kualitas tinggi dilakukan Telkom Group. Setidaknya, tiga komponen meliputi id-Acces, id-Ring dan Id-Con atau yang kemudian dikenal dengan IDN terus dikembangkan hingga kini.

Melalui berbagai layanan yang dilakukan Telkom Group ialah dalam rangka menghadirkan digitalisasi masyarakat serta menghilagkan digital divide guna membangun keunggulan bangsa hari ini dan masa mendatang.

7 komentar

  1. Pertambahan jumlah pengguna internet harus diiringi dengan pemahaman internet yang baik, suka dengan pernyataan ini. Memang internet itu bisa buat kebaikan bisa buat keburukan. Bila kita paham, menggunakan internet itu banyak positifnya lhooo.. Jadi mengurangi konten negatif yang ada di media sosial juga ya.

    BalasHapus
  2. Kebutuhan internet pada masa sekarang ini memang sudah menjadi kebiutuhan yang sangat penting harus dengan bijak pula kita memanfaatkannya dengan share2 konten2 positif

    BalasHapus
  3. Bener banget kak,kalau bijak dalam menggunakan internet maka Jadinya bermanfaat ya,tapi kalo gak bijak jadi bisa memnherumuskan ke hal-hal yang gak baik.

    BalasHapus
  4. Sekarang sudah banyak yang cakap digital, bahkan mbak-mbak yg hidup di hutan aja sudah pinter bikin konten youtube, dan sosmed lainnya, dan katanya dapet penghasilan dari videonya itu

    BalasHapus
  5. Teknologi digital yang makin berkembang pesat harus kita dukung dengan bijak menggunakannya untuk hal yang bermanfaat.

    BalasHapus
  6. Setuju, lebih Aman pakai wifi rumah apalagi kalau lagi ada aktivitas perbankan. Aku kalau di luar jg pilih pilih walau ada wifi gratisan

    BalasHapus
  7. Sekarang dengan memasuki dunia digital, kebutuhan internet juga menjadi semakin tinggi. Aku lebih sering pakai wifi rumah dibanding wifi di luaran karena cukup riskan

    BalasHapus