Membumikan Kearifan Lokal Melalui Narablog di Era Milenial

Membumikan Kearifan Lokal Melalui Narablog di Era Milenial

BujangAdau -
Membumikan Kearifan Lokal Melalui Narablog di Era Milenial – Setiap orang memiliki tujuan masing-masing ketika memutuskan untuk memulai menjadi seorang narablog. Taukah kamu apa itu narablog? Narablog merupakan istilah yang cetuskan oleh  Enda Nasution dengan definisi yang ditujukan bagi seseorang yang memiliki sebuah blog atau lebih dan melakukan penyuntingan terhadap blog tersebut baik sifatnya berkala ataupun tidak. Dalam bahasa Inggris, narablog disebut juga dengan Blogger.

Sejak tahun 2016 ketika saya tergabung dalam Komunitas Blogger Pontianak, saya banyak bertemu orang hebat yang berhasil dan sukses dari menjadi seorang narablog, backround atau personal branding nya juga berbeda-beda misalnya saja food and travel, techno, parenting, dan lain sebagainya. Tingkat keberhasilannya juga beragam, misalnya berhasil mencetak buku, menerima placement dan dikenal banyak orang, sering menjadi pemenang di lomba-lomba menulis dan lain sebagainya.

Namun, satu yang menjadi motivasi saya untuk menjadi seorang narablog yang lebih bermanfaat setiap harinya ialah Bahrul Ilmi. Ia merupakan seorang narablog dari Kota Pontianak, seorang mahasiswa tingkat akhir di Institut Agama Islam Negeri Pontianak yang berhasil menjadi juara 1 dalam kompetisi TIK Tingkat Nasional pada gelaran Jambore 2017 untuk penyandang disabilitas.

Disabilitas? Ia memang disabilitas, namun ia berhasil membuktikan bahwa menjadi disabilitas bukanlah halangan untuk dapat berprestasi. Dalam menjadi seorang narablog, belum banyak hal yang dapat saya lakukan, namun yang terpenting bagi saya ialah bagaimana sisi kebermanfaatan dari tulisan yang saya tulis dan kemudian bagikan.

Awalnya, saya sangat terobsesi dan mentasbihkan diri saya menjadi seorang travel blogger karena memang hobi jalan-jalan yang saya miliki. Hampir semua kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat saya kunjungi dan tuliskan reviewnya di blog pribadi yang saya miliki. Tidak sampai disitu, beberapa kota seperti Bali, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Sragen, Lampung, dan beberapa kota lainnya juga saya ekplorasi keindahannya dan juga saya tuliskan tentunya.

Berkunjung ke ekowisata milik salah satu BUMDES di Kalbar
Berkunjung ke Agro wisata Pontianak Aloevera Center

Menjadi seorang travel blogger memang menyenangkan, banyak bertemu orang baru dan pengalaman baru serta membantu pemerintah mempublikasi aset wisata atau budaya yang ada sehingga diketahui orang lain yang sebelumnya belum mengetahuinya. Hingga saat ini, obsesi saya untuk terus menjadi tangan baru dari Ibn Battuta sang pengelana dari Maroko abad pertengahan untuk mengelilingi Indonesia dan dunia juga masih terus menggelora.

Berkunjung ke Candi Borobudur

Apakah semua itu cukup? Sepertinya tidak. Sebuah pepatah mengatakan “Cinta Selalu Tahu Kemana Ia Harus Pulang”. Begitupun saya yang senang berkelana ini, kemanapun saya pergi saya tetap punya kampung halaman yang selalu memberikan isyarat untuk kembali.

Tinggal disalah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Barat tidak semudah hidup di kota metropolitan. Informasi sangat terbatas dan bahkan sulit diakses walaupun zaman terus berkembang. Sampai disini, saya berfikir bahwa peran saya dapat berguna bagi masyarakat dan atau generasi muda yang ada disana.

Bermodalkan diri menjadi seorang narablog, saya mencoba menulis segala hal tentang daerah saya. Misalnya perihal budaya, pariwisata, event, dan kearifan lokal yang ada disana. Walaupun sederhana, saya percaya hal itu dapat bermanfaat nantinya, setidaknya segala hal yang besar juga biasanya diawali dari hal yang kecil bukan?

Kearifan lokal atau local wisdom merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal juga biasanya diwariskan secaraturun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita mulut ke mulut. Dalam pengertian ini, selain pariwisata dan budaya yang turut saya tuliskan sebagai seorang narablog ialah cerita rakyat.

Beberapa Konten Cerita Rakyat yang Sudah di Tulis

Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau, biasanya cerita rakyat juga menyimpan pesan baik yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat. Praktis saya, cerita rakyat termasuk kedalam kebudayaan tak benda atau dapat disebut pula dengan kearifan lokal. Namun, seiring berkembangnya era milenial cerita rakyat mulai pudar karena tidak ada lagi yang melestarikannya. Dari persoalan ini, melalui menjadi seorang narablog saya ingin kembali membumikan kearifan lokal daerah yang terus tergerus oleh era milenial.

Menyebarkan informasi baik dan bermanfaat memang sangat menyenangkan, apalagi ketika pembaca tulisan kita memberikan apresiasi yang baik pula. Resolusi saya ditahun 2019 tidaklah muluk-muluk, saya ingin membukukan tulisan cerita rakyat yang sudah saya tulis selama ini dan membagikannya kepada siswa-siswa sekolah dasar dan menengah yang ada di kabupaten saya. Satu yang terpenting tentunya ialah terus berkontribusi memberikan informasi baik dan bermanfaat serta terus konsisten menjadi seorang narablog.

#KompetisiBlogNodi #NarablogEraDigital

3 komentar

  1. Keren rio, saya pun bangga menjadi seorang blogger. Makin semangat nge-blog nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, apalagi kalau tulisan kita berguna buat orang lain, semangat seneng bangga puas semua jadi satu campur aduk

      Hapus