Wisata Kota Pontianak : Dari Sejarah, Budaya Hingga Gaya Hidup Masyarakat

Istana Kadariah

Peradaban terus berjalan, daerah yang dahulu hanyalah hamparan hutan kini terus maju menjadi kota yang bersinar. Yup, Kota Pontianak namanya.

Sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat, banyak hal menarik yang dapat dikulik dari Pontianak. Kota yang secara administratif terbagi menjadi enam  kecamatan dan dua puluh sembilan kelurahan ini dihuni oleh berbagai ras, suku, etnis dan agama namun dapat hidup secara berdampingan dan penuh dengan toleransi yang tinggi. Pola harmonisasi yang baik inilah yang kemudian membuat tatanan kota semakin baik pula dari ke waktu.

Sejarah mencatat, Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada 23 Oktober 1771 yang dahulu ditandai dengan  pembukaan hutan pada persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas Besar hingga didirikannya balai serta rumah tinggal. Bermula dari kejadian tersebut, peradaban terus berevolusi sehingga membuat Pontianak semakin besar dan berkembang. Sumber-sumber sejarah dijaga dengan rapi, kehidupan budaya berjalan seiring dengan perkembangan zaman serta gaya hidup masyarakat juga menjadi sisi yang unik serta menarik untuk dibahas bersama.

Hal-hal unik inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar dan juga para wisatawan yang datang berkunjung. Sumber sejarah, budaya hingga gaya hidup masyarakat kemudian menjadi destinasi wisata Kota Pontianak saat ini.

Memiliki Bangunan Cagar Budaya

Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman

Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman

Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan salah satu bangunan yang menandai berdirinya Kota Pontianak. Dibangun pada tahun 1771 dan menjadi Masjid tertua sebagai pusat peribadahan umat Islam. Lokasi masjid ini berada di Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak.

Istana Kadriah

Istana Kadariah Kesultanan Pontianak


Dibangun pada 1771 hingga 1778 Masehi dengan bentuk rumah panggung dan dahulu dijadikan sebagai pusat pemerintahan membuat bangunan ini memiliki sisi sejarah yang sangat kental. Bangunan istana ini juga merupakan satu dari dua bangunan paling tua di Pontianak yang masih ada dan terjaga hingga kini. Lokasi istana ini berada di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

Surau Baitunnur

Surau Baitunnur

Selain memiliki masjid tertua yaitu Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak juga memiliki surau tertua bernama Baitunnur. Surai ini dibangun pada tahun 1806 Masehi oleh seorang nahkoda bernama Ahmad. Benda cagar budaya yang sangat kental dengan ornamen khas melayu ini masih kokoh berdiri dan dijadikan sebagai pusat peribadahan dan menuntut ilmu. Lokasinya berada di Jalan Tritura Kelurahan Kampung Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

Pelabuhan Seng Hie

Pelabuhan Seng Hie

Sungai menjadi peradaban penting sehingga keberadaan pelabuhan juga tak kalah pentingnya dalam proses kehidupan masyarakat sehari-hari. Seperti halnya Pontianak yang memiliki pelabuhan bongkar muat tertua bernama Pelabuhan Seng Hie. Pelabuhan ini berada di Jalan Sultan Muhammad Kelurahan Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan.

Kantor Pos

Kantor Pos

Kental akan corak kolonial dan sudah ada sejak tahun 1937 membuat kantor pos yang berada di Jalan Rahadi Usman, Kecamatan Pontianak Kota turut menjadi bangunan bersejarah nan penting yang telah ada dari dulu hingga saat ini. Bahkan, bangunan kantor pos ini juga masih dioperasikan hingga sekarang serta menjadi bangunan cagar budaya yang sangat menarik di Kota Pontianak.

Lapangan Keboen Sajoek


Selain sebagai pusat olahraga bola kaki, keberadaan lapangan sepak bola Keboen Sajoek memiliki sejarah yang menarik untuk dipelajari. Dahulu, lapangan ini ialah tanah lapang yang digunakan sebagai tempat bercocok tanam oleh etnis Tionghoa. Setelahnya, Belanda mengembangkan wilayah tersebut menjadi lapangan sepak bola dengan nama Pontianak Sport Vereeniging atau dalam dialeg lokal lebih akrab terdengar dengan sebutan PSP. Selain itu, lapangan ini juga merupakan tempat dilaksanakannya upacara pengibaran bendera pertama di Pontianak pada 24 Oktober 1949. Lokasi lapangan ini berada di Jl. Ar. Hakim, Darat Sekip Kecamatan Pontianak Kota.

SDN 14 Pontianak

SDN 14 Pontianak

SDN 14 Pontianak merupakan bangunan persekolahan dengan bentuk rumah panggung dan atap daun sirap dengan bahan dasar bangunan utama menggunakan kayu belian. Sekolah ini dahulu adalah sekolah pertama di Pontianak setara HIS atau Hollandsch Inlandsche School. Sekolah yang dibangun pada 1902 ini masih digunakan hingga saat ini dan berada di Jalan Tamar Kecamatan Pontianak Kota.

Vihara Bodhisatva Karaniya Metta

Vihara Bodhisatva Karaniya Metta

Terletak di Komplek Pasar Kapuas Indah, Jalan. Sultan Muhammad Kelurahan Darat Sekip terdapat sebuah vihara tua yang kini statusnya ialah benda cagar budaya. Adapun nama vihara ini ialah Bodhisatva Karaniya Metta atau dikenal pula dengan sebutan Kelenteng Tiga/Thian Hou Keng. Informasi menuliskan bahwa vihara yang memiliki nuansa merah yang sangat mendominasi ini didirikan pada tahun 1802 M. Jika ingin berkunjung ataupun ketika kamu hendak beribadah, vihara ini dibuka dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Kantor Bappeda Kota Pontianak

Kantor Bappeda Pontianak

Terletak di Jalan. Zainuddin Kecamatan Kota Pontianak, terdapat Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang telah ada sejak abad ke-20. Dahulu, bangunan kolonial dengan lantai kayu dan atap sirap ini merupakan kompleks kantor residen dan juga pernah digunakan sebagai Kantor Wali Kota Pontianak. Hingga kini, bangunan kantor Bappeda masih sama seperti dahulu dan menjadi daya tarik tersendiri, statusnya kini juga merupakan benda cagar budaya Kota Pontianak.

Tugu Khatulistiwa 

Bersama WNA dikawasan Tugu Khatulistiwa

Dari sekian banyaknya lokasi menarik yang ada, Pontianak memiliki ikon langka yang harus dan wajib dikunjungi ketika berkunjung ke kota ini, tentu tidak lain ialah Tugu Khatulistiwa. Tugu yang dibangun pada 1928 ini terletak di Jalan. Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara. Dari pusat Kota Pontianak, waktu yang harus ditempuh untuk sampai ketempat ini kurang lebih 30 menit. Dengan berkunjung ke tugu ini, kita dapat berada ditengah-tengah antara garis lintang 0 derajat yang membagi bumi antara utara dan selatan.

Gereja Katedral Santo Yosep

Gereja Santo Yoseph

Gereja Santo Yoseph Keuskupan Agung Pontianak berdiri sejak 1908, letaknya di Jalan. Patimura, Darat Sekip Pontianak Kota dan menjadi pusat peribadahan masyarakat Kristen Khatolik. Bangunan yang memiliki perpaduan model bangunan Romawi dan Timur Tengah ini sangat unik dan megah serta sangat mudah ditemukan karena letaknya yang berada ditengah jantung kota. Konon, gereja ini disebut-sebut pula sebagai salah satu gereja termegah yang ada di Indonesia.

Makam Kesultanan Pontianak

Tidak kalah menarik dari berbagai lokasi bersejarah yang ada, Pontianak memiliki makam kesultanan Pontianak yang terletak di Jalan. Khatulistiwa, Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara. Seperti namanya, tentu lokasi ini digunakan untuk memakamkan para sultan dan keluarganya yang wafat. Konon, makam ini juga merupakan warisan ketiga dari keluarga kesultanan Pontinaka setelah Keraton Kadariah dan juga Masjid Jami.

Sumur Bor

Berada ditepian sungai dengan tekstur tanah bergambut membuat Pontianak perlu sistem pengairan yang baik terutama untuk kebutuhan konsumsi. Oleh karena itu, sejak 1930 Belanda membuat sumur bor. Kini, letak sumur bor ini berada di Kantor Camat Kota Pontianak, Jalan. Pangeran Natakusuma.

Budaya dan Gaya Hidup Masyarakat

Kota Pontianak tidak hanya terkenal karena Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwanya. Oleh sebab itu, akan sangat kurang lengkap jika berkunjung ke kota ini tanpa mencaritahu bagaimana eloknya kebudayaan dapat tetap dilestarikan serta berjalan secara beriringan dengan terus majunya perkembangan zaman.

Setidaknya, terdapat banyak event budaya tahunan yang selalu ditunggu-tunggu dan selalu menarik perhatian masyarakat luas termasuk warga negara asing untuk hadir. Misalnya perayaan Pekan Gawai Dayak, Meriam Karbit, Robo-Robo, berbagai aneka tarian dan serta melimpahnya kuliner khas Pontianak yang benar-benar sulit untuk dilewatkan.

Coffe Street Gajah Mada Pontianak

Tidak cukup sampai disitu, gaya hidup masyarakat yang gemar berkumpul di warung kopi juga menjadi fenomena unik yang harus diikuti ketika berkunjung ke kota ini. Oleh karena itu, ketika kita berlibur dan jalan-jalan di Pontianak hampir diseluruh wilayah kota pasti akan kita temukan warung kopi. Karena sangat happening nya warung kopi hingga ada satu jalan yang didedikasikan khusus sebagai Coffe Street yang terletak di Jalan. Gajahmada.

Jika ingin berkunjung ke Pontianak namun bingung untuk menuju rute-rute wisata yang ada. Kita juga dapat menggunakan layanan rental mobil Pontianak. Salah satu yang paling direkomendasikan ialah Rental Mobil Pontianak SQ.

Oiya, tulisan ini diikutsertakan dalam rangka lomba blog Blogger Pontianak 2020 bekerjasama dengan Rental Mobil Pontianak.




13 komentar

  1. Keren banget ya kota Pontianak, jadinya pengen kesana foto di tugu khatulistiwa deh. Semoga tahun depan bisa traveling kesana

    BalasHapus
  2. Saya belum pernah ke Pontianak. Pingin euy ke pelabuhan dan Tugu khatulistiwanya. Bnran pingin ngerasain juga hawa panas di sana kayak apa kalo di titik khatulistiwa gitu. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kudu pakai sun screen pokoknya kak .. panasnya berasa bgt soalnya

      Hapus
  3. Wah,aku jadi pengen nih ke Pontianak kak,banyak yang bisa dikunjungj ya.

    BalasHapus
  4. Baca tentang kota Pontianak, baik tempat wisata dan kulinernya memang indah dan bagus. Apalagi jalan-jalannya makin hemat dengan rental mobil ya, jadi puas wisatanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, rental mobil SQ udah yang palin recomended jadi teman jalan di Pontianak

      Hapus
  5. SD Negerinya juga artistik bergaya rumah adat gitu ya Bang... wah pingin deh ke kota Pontianak, Kalbar ini. Apalagi Tugu Khatulistiwa yang terkenal itu ya, matahari tepat di atas garis ekuator yang menjadi keistimewaan Pontianak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk kak ke Pontianak, asik jalan-jalan di Pontianak

      Hapus
  6. saya pernah tinggal hampir 3 bulan di Kalbar, di Pontianaknya mungkin 2 mingguan, diajak teman keliling-keliling Kota Pontianak seru, asik ga macet dna banyak banget destinasi wisatanya, bikin betah

    BalasHapus
  7. Wah saya ga ada kenalan dari Pontianak jadi benar-benar ga tahu cagar budaya di sana. Dari postingan ini jadi tambah tahu deh! Makasih sharingnya kak!

    BalasHapus
  8. wah asik banget ya, aku jadi bener-bener pengen main ke pontianak kalo gini, semoga pandemi berlalu dan aku bisa main keliling indonesia lagi, aamiin.

    BalasHapus