Mantra Buku Kuno - Cerita Pendek

Mantra Buku Kuno - Cerita Pendek

25 Oktober 2019 angin bertiup disela - sela pepohonan rindang dengan hawa udara yang sejuk dan bersih menambah keindahan halaman rumah kakek seorang pemuda yang sangat cerdas, pemuda ini bernama Alex, Alex adalah sosok pria yang sangat menyukai buku-buku bersejarah dan memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi. 

Liburan kali ini ia memilih untuk bersantai dirumah kakeknya dipedesaan, Alex sudah lama tidak berkunjung kerumah kakeknya seingatnya sudah lima tahun ia tak berkunjung itu pun saat dia berumur lima belas tahun sekarang ia sudah berumur dua puluh tahun, Alex pun memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat apa yang telah berubah dan apa yang masih menetap di rumah kakeknya, saat ia ingin pergi ke area belakang rumah kakeknya tak sengaja ia mlihat ruang bawah tanah yang tersembunyi dibalik pohon yang sangat rimbun, karena rasa ingin tahunya yang sangat tinggi ia mencoba masuk ke dalam ruang bawah tanah itu, dan betapa kagetnya ia melihat banyak sekali buku-buku bersejarah di dalam ruang bawah tanah itu. 

Saat ia sedang melihat-lihat buku, ada satu buku kuno yang sangat mencuri perhatiannya, buku itu adalah buku Perang Dunia pertama pembunuhan Pangeran Frans Ferdinand dari Kerajaan Austria-Hongaria, Alex pun langsung duduk dikursi yang ada di ruang bawah tanah itu, saat Alex sedang membaca untuk menuju ke halaman selanjutnya terdapat tulisan yang sangat aneh bagi Alex, tulisan tersebut seperti tulisan mantra-mantra dari buku tersebut.

Tanpa basa basi Alex pun membaca matra tersebut dan tanpa ia sadari ia sudah berada di masa perang dunia satu, suara bising masuk ke dalam telinga Alex, ia pun kebingungan, mengapa ia bisa berada disini, ia merasa seperti mimpi, tapi seingatnya tadi ia sedang berada di ruang bawah tanah milik kakeknya dan sedang membaca buku, saat Alex sedang berfikir, Alex pun langsung teringat bahwa ia tadi telah membaca mantra-mantra dari buku yang ia baca tadi.

***

Sudah berhari-hari rasa Alex ia disini tetapi mengapa ia tak kembali ke ruang bawah tanah milik kakeknya. Rasa lelah bukan main yang Alex rasakan sekarang, ia selalu waspada terhadap serangan dari luar, Alex merasa shock dengan peperangan ini, mayat dimana-mana, bau amis yang menyengat membuat Alex ingin muntah. Alex pun lari pergi ke hutan. Sekarang Alex merasa lapar tapi ia tak tahu harus kemana, tak ada satu orang pun yang ia kenal disini, ia putus asa perutnya tidak bisa menahan rasa lapar lagi, ia sudah sangat lemas mau tak mau ia harus memakan daun yang ada disekitarnya, saat ia ingin memasukkan daun ke mulutnya seseorang memukul pundaknya.

"Hey apa yang sedang kau lakukan" kata seorang pria itu.

"Aku ingin memakan daun ini, karena aku sangat lapar sekali" Alex menjawab.

"Mengapa kau memakan rumput apakah kau ini hewan yang sedang menjelma menjadi manusia" pria itu berkata.

"Bukan, namaku Alex, aku sangat lapar, aku tak tahu harus kemana, mau tak mau aku terpaksa harus memakan rumput ini" kata Alex

"Ikut saja denganku, kita akan pergi makan ditempat kubersembunyi, kalau kau sakit karena makan daun ini, bagaimana kau akan mengikuti perang ini" kata pria itu

Alex pun mengikuti pria ini, ia pun bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, pria itu pun dengan senang hati menceritakan semua yang telah terjadi sekarang. Peperangan sudah terjadi dari hari Alex kesini, peperangan ini bermula Jerman yang memulai konflik besar, dan sudah menewasakan 20 juta jiwa. ia pun berfikir apakah ia akan selamat dan kembali ke masa depan atau ia harus ikut mati bersama prajurit disini. Alex dibawa oleh prajurit itu untuk dikenalkan ke prajurit lainnya dan dibawa ke markas utama. Disini ia mulai mengistirahatkan tubuhnya saat baru saja ia rasa lima menit alarm peringatan pun berbunyi, seluruh prajurit langsung berlarian untuk naik ke dalam truk termasuk Alex.

***

Kini rasa ingin menang pun meredup, saat perang tersebut menemui jalan buntu karena pertempuran yang memakan biaya tinggi, terutama di Front Barat. Pada tanggal 1 Juli 1916, jumlah korban dalam sehari adalah Angkatan Darat Inggris di Somme lebih dari 57.000 korban jiwa, Jerman dan Rusia lah yang merupakan jumlah kematian militer tertinggi dengan estimasi masing-masingnya adalah 1.773.700 dan 1.700.000. Negara yang dinyatakan kalah perang adalah Jerman, Austria,Hungaria,Bulgaria, dan Turki. 

Setelah Alex melewati perang itu ia sangat bersyukur karena ia masih bisa bertahan selamat, walaupun banyak sekali prajurit yang gugur saat di medan perang, Alex benar-benar merasakkan betapa sulitnya bertahan, dan berjuang melawan musuh. Kini Alex tinggal bersama di asramah tempat prajurit yang masih selamat tinggal. 

Kini Alex tengah termenung, telah lama ia disini kenapa ia tidak kembali ke masa depan, Alex khawatir pasti keluarganya sedang mencarinya, Alex berfikir ia harus benar-benar kembali,sudah cukup ia merasakan berada di medan pertempuran. tak lama kemudian terlintas dibenaknya mantra-mantra yang ia baca dibuku itu dengan hati-hati ia mencoba mengingat dan kembali menyebutkan mantra tersebut, setelah ia selesai membaca mantra tersebut, Alex pun merasa terlempar kedunia masa depan, cepat-cepat ia keluar dari ruang bawah tanah tersebut dan melihat langit telah gelap, ternyata Alex hanya satu harian saja diruang bawah tanah tersebut. Kini Alex tengah makan malam bersama keluarganya, Alex tidak bercerita kepada siapapun tentang apa yang ia alami di ruang bawah tanah, Alex benar-benar sangat senang apa yang telah terjadi kepadanya, ia merasa menjadi pahlawan dimasa depan.

***

Pesan Moral dari cerita ini ialah kita harus bersyukur, dimasa sekarang sudah tidak ada lagi peperangan, untuk itu jagalah kerukunan antar suku,budaya,dan negara agar kita terhindar dari yang namanya peperangan.

Ditulis oleh : Putri Natasya (XI IPS 1) SMAN 1 Pontianak

Proyek MID Semester Sejarah Minat Materi PD 1 dan PD 2

Tidak ada komentar